Ketua Tim Kampanye pasangan Prof Irwan Prayitno Dt Rajo Bandaro Basa-Drs Muslim Kasim Ak MM Dt Sinaro Basa di pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Sumbar 2010 Trinda Farhan Satria ST MT menegaskan, langkah kuda yang telah diambil dengan mencalonkan anggota DPR RI dari PKS tiga periode ini, disambut antusias dan gegap gempita oleh seluruh pengurus, kader dan simpatisan yang ada di Sumbar
.
Menurut Farhan, langkah politik PKS dalam pilkada Sumbar, sudah elegan dan leluasa. Kepercayaan pengurus, kader, dan simpatisan terhadap tim yang telah dibentuk oleh struktur untuk menangani pilkada se Sumbar sangat tinggi.
“Buktinya, apapun langkah politik PKS, tidak pernah membuat gejolak yang berarti di tingkat pengurus maupun kader dan simpatisan PKS. Pencalonan Irwan ini, juga disambut gembira antusias kader di luar Sumbar,” tegas Farhan.
Di pemilihan gubernur yang bakal digelar 30 Juni ini, awalnya PKS bakal mencalonkan Farhan yang juga wakil ketua DPRD Sumbar 2009-2014. Nama Farhan muncul, setelah menjadi kepercayaan kader dalam pemilihan umum internal (PUI) partai berazaskan Islam ini. Bersamaan dengan Farhan, PUI juga melahirkan calon kepala daerah yang akan diusung di pilkada dua kota dan 11 kabupaten di Sumbar.
Jelang masa pendaftaran ke KPU Sumbar, PKS menghadapi beberapa rintangan dalam mencari pendamping Farhan. Baik itu untuk posisi BA 1 atau jadi posisi wakil gubernurnya. Pembicaraan intensif yang dilakukan dengan beberapa calon seperti Jeffrie Geovanie dan Fadli Zon di tingkat DPP, berakhir buntu, seiring batalnya dua tokoh muda asal Sumbar ini dari bursa pencalonan.
Karena mengalami kebuntuan politik, akhirnya pengurus disertai restu kader, mengambil itjihad politik dengan meminta kesediaan putra Taratak Paneh, Kuranji, Padang, Irwan Prayitno sebagai calon gubernur Sumbar periode 2010-2015. Sebenarnya, pendiri lembaga pendidikan Adzkia ini, jauh-jauh hari telah menyatakan penolakannya jadi calon kepala daerah di Sumbar. Karena DPP PKS kembali meminta kesediaannya sebagai calon, Irwan kemudian memantapkan hatinya setelah menunaikan shalat istiqarah.
Dalam dua hari jelang berakhirnya masa pendaftaran calon ke KPU pada 8 April lalu, Muslim Kasim menyatakan kesidaannya sebagai pendamping Irwan Prayitno di posisi nomor dua. Bupati Padangpariaman yang juga Ketua LKAAM itu, kemudian menggandeng PBR yang memiliki dua kursi di DPRD Sumbar dan Partai Hanura (5 kursi), sebagai mitra koalisi PKS dalam menghadapi pesta demokrasi ini.
Dengan modal 12 kursi (PKS memiliki 5 kursi di DPRD Sumbar-red), pasangan Irwan-Muslim dicatatkan ke KPU sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar periode 2010-2015, 50 menit jelang berakhirnya masa pendaftaran.
Menurut Ketua Tim Optimalisasi Musyarakah (TOM) PKS Sumbar H Marfendi, terjadinya pergeseran nama yang akan diusung dari Farhan ke Irwan, tak menyebabkan friksi. Malahan, tegasnya, Farhan melakukan sujud syukur ketika gagasan Irwan Prayitno akan kembali diturunkan untuk memecah kebuntuan politik dalam pilgub Sumbar 2010-2015 yang dihadapi PKS.
Menurut Farhan, langkah politik PKS dalam pilkada Sumbar, sudah elegan dan leluasa. Kepercayaan pengurus, kader, dan simpatisan terhadap tim yang telah dibentuk oleh struktur untuk menangani pilkada se Sumbar sangat tinggi.
“Buktinya, apapun langkah politik PKS, tidak pernah membuat gejolak yang berarti di tingkat pengurus maupun kader dan simpatisan PKS. Pencalonan Irwan ini, juga disambut gembira antusias kader di luar Sumbar,” tegas Farhan.
Di pemilihan gubernur yang bakal digelar 30 Juni ini, awalnya PKS bakal mencalonkan Farhan yang juga wakil ketua DPRD Sumbar 2009-2014. Nama Farhan muncul, setelah menjadi kepercayaan kader dalam pemilihan umum internal (PUI) partai berazaskan Islam ini. Bersamaan dengan Farhan, PUI juga melahirkan calon kepala daerah yang akan diusung di pilkada dua kota dan 11 kabupaten di Sumbar.
Jelang masa pendaftaran ke KPU Sumbar, PKS menghadapi beberapa rintangan dalam mencari pendamping Farhan. Baik itu untuk posisi BA 1 atau jadi posisi wakil gubernurnya. Pembicaraan intensif yang dilakukan dengan beberapa calon seperti Jeffrie Geovanie dan Fadli Zon di tingkat DPP, berakhir buntu, seiring batalnya dua tokoh muda asal Sumbar ini dari bursa pencalonan.
Karena mengalami kebuntuan politik, akhirnya pengurus disertai restu kader, mengambil itjihad politik dengan meminta kesediaan putra Taratak Paneh, Kuranji, Padang, Irwan Prayitno sebagai calon gubernur Sumbar periode 2010-2015. Sebenarnya, pendiri lembaga pendidikan Adzkia ini, jauh-jauh hari telah menyatakan penolakannya jadi calon kepala daerah di Sumbar. Karena DPP PKS kembali meminta kesediaannya sebagai calon, Irwan kemudian memantapkan hatinya setelah menunaikan shalat istiqarah.
Dalam dua hari jelang berakhirnya masa pendaftaran calon ke KPU pada 8 April lalu, Muslim Kasim menyatakan kesidaannya sebagai pendamping Irwan Prayitno di posisi nomor dua. Bupati Padangpariaman yang juga Ketua LKAAM itu, kemudian menggandeng PBR yang memiliki dua kursi di DPRD Sumbar dan Partai Hanura (5 kursi), sebagai mitra koalisi PKS dalam menghadapi pesta demokrasi ini.
Dengan modal 12 kursi (PKS memiliki 5 kursi di DPRD Sumbar-red), pasangan Irwan-Muslim dicatatkan ke KPU sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar periode 2010-2015, 50 menit jelang berakhirnya masa pendaftaran.
Menurut Ketua Tim Optimalisasi Musyarakah (TOM) PKS Sumbar H Marfendi, terjadinya pergeseran nama yang akan diusung dari Farhan ke Irwan, tak menyebabkan friksi. Malahan, tegasnya, Farhan melakukan sujud syukur ketika gagasan Irwan Prayitno akan kembali diturunkan untuk memecah kebuntuan politik dalam pilgub Sumbar 2010-2015 yang dihadapi PKS.
0 komentar:
Posting Komentar